PUASA HAKEKAT

ImagePuasa Ramadhan merupakan kewajiban seluruh umat muslim. alangkah bijaknya jika anda memahami lebih dalam tentang puasa.

Puasa syariat adalah menahan diri dari makan, minum dan bersetubuh mulai terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa kerohanian selain yang demikian ditambah lagi memelihara pancaindera dan fikiran dari perkara-perkara yang keji. Ia adalah melepaskan segala yang tidak sesuai, lahir dan batin. Rusak sedikit saja niat mengenainya rusaklah puasa rohani. Puasa syariat terikat dengan masa sementara puasa rohani selalu di dalam kehidupan sementara ini dan kehidupan abadi di akhirat. Inilah puasa yang sebenarnya.

Nabi s.a.w bersabda, “Banyak orang yang berpuasa tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga”.

Puasa syariat ada waktu berbuka tetapi puasa rohani berjalan terus walaupun matahari sudah terbenam, walaupun mulut sudah merasakan makanan. Mereka adalah yang menjaga pancaindera dan pikiran bebas dari kejahatan dan yang menyakiti orang lain. Untuk itu Allah telah berjanji, “Puasa adalah amalan untuk-Ku dan Aku yang membalasnya”.

 

Mengenai dua jenis puasa itu Nabi s.a.w bersabda, “Orang yang berpuasa mendapat dua kesukaan. Pertama bila dia berbuka dan kedua bila dia melihat”. B agi Orang yang hanya mengerti agama secara lahir mengatakan kesukaan yang pertama itu ialah kesukaan ketika berbuka puasa dan ‘kesukaan apabila mereka melihat’ itu ialah melihat awal bulan Syawal yang menandakan hari raya. Orang yang mengetahui makna batin bagi puasa mengatakan kesukaan berbuka puasa ialah apabila seseorang yang beriman itu masuk syurga dan menikmati balasan di dalamnya, dan kesukaan yang lebih lagi ialah ‘apabila melihat’, yang bermaksud apabila orang yang beriman melihat Allah dengan mata rahasia bagi hati.

 

LAA ILAHA ILALLOH

Lebih berharga dari dua jenis puasa itu ialah puasa yang sebenarnya (puasa hakikat), yaitu mencegah hati dari menyembah sesuatu yang lain dari Zat Allah. Ia dilakukan dengan mata hati buta terhadap semua wujud, walaupun di dalam alam rahasia di luar dari alam dunia ini, melainkan kecintaan kepada Allah, kaana walaupun Allah menjadikan segala-galanya untuk manusia, Dia jadikan manusia untuk-Nya, dan Dia berfirman: 
“Insan adalah rahasia-Ku dan Aku rahasianya”.

 

Rahasia itu ialah cahaya daripada cahaya Allah Yang Maha Suci. Ia adalah pusat di jantung hati, dijadikan dari sejenis jisim yang amat unik. Ia adalah roh yang mengetahui segala rahasia-rahasia yang haq. Ia adalah yang menghubungkan rahasia di antara yang dicipta dengan Pencipta. Rahasia itu tidak cenderung dan tidak mencintai sesuatu yang lain daripada Allah.

 

Tidak ada yang lebih berharga untuk di-ingini, tiada yang dikasihi di dalam dunia ini dan di akhirat, melainkan Allah. Jika satu zarah saja dari sesuatu memasuki hati selain kecintaan kepada Allah, maka batallah puasa hakikat. Seseorang perlu memperbaharuinya, menghadapkan segala kehendak dan niat kembali kepada kecintaan-Nya, di sini dan di akhirat. Firman Allah, “Puasa adalah untuk-Ku dan hanya Aku yang membalasnya”.

 

Ini sedikit rahasia Laa Ilaha Ilalloh. Laa Ilaha, tidak ada wujud apapaun.. Ilalloh, hanya Wajibal Wujud, Allah

Tinggalkan komentar