Tasawwuf untuk mensucikan Hati

Apa arti tasawwuf..?,

Tasawwuf berasal dari kata shafa (bersih), karena kriterianya ialah kebersihan (kesucian) hati. dengan mengikhlaskan pengabdian hanya kepada Allah.

Tasawwuf bagaikan lautan Dzikir Laa Illaaha Illallaah.

ibadah yang tidak dengan dzikir (ingat)  kepada Allah adalah gerak-gerik yang kosong/hampa. oleh karena itu Allah mengingatkan dalam Al Qur’an (artinya) :

“Celakalah mereka yang mengerjakan shalat yang lalai dalam mengerjakan shalatnya.” (QS.Al-Maun : 4-5).

Maksudnya :

dia melakukan shalat hanya dengan fisiknya namum tidak ada pengaruhnya (shalat) itu pada hatinya. Fisik menghadap ke Kiblat tetapi hati tidak khusyu. atau yang selalu melalaikan, acuh akan waktu awal shalat (selalu shalatnya akhir bahkan sampai kelewat). 

sedangkan unsur-unsur Tasawwuf antara lain : Tawakal, sabar, tekun, khusyu beribadah memusatkan hatinya hanya kepada Allah Swt.

  • Bertasawwuf selalu menjaga keadaan hati ingat kepada Allah;
  • Bertasawwuf adalah membersihkan hati dan berMujahadah kepada Allah;
  • Bertasawwuf yaitu menghias diri dengan ahlak yang terpuji, melepaskan diri dari ahlak yang tercela dan mendekatkan diri kepada Allah;
  • Bertasawwuf adalah orang yang ingin hatinya dibersihkan Allah dan yang masuk ke dalam hakikat orang yang dapat mersakan lezatnya berdzikir kepada Allah Swt;
  • Bertasawwuf merupakan permulaannya Ma’rifatullah dan akhirnya mentauhidkan Allah.
Jadi dengan melaksanakan ajaran tasawwuf Islam berarti telah mengikuti jalan lurus yang telah di tempuh oleh keempat golongan, yaitu :
  1. Para Nabiyullah,  Para Nabi Allah merupakan utusan yang pertama dan utama, karena mereka telah menempati ranking tertinggi dalam pengabdian kepada Allah Swt.dengan tugas memimpin umat ke arah jalan yang lurus yang di tunjuki-Nyadengan beraneka ragam derita / cobaan yang di alaminya.
  2. Para Sahabat, Para Sahabat karib Nabi Saw., yaitu Abu bakar Siddiq, Umar, Utsman dan Ali bin Abi Thalib. Cintanya kepada Nabi Saw melebihi cintanya kepada anak dan isterinya. imannya tak tergoyahkan dalam keadaan bagaimanapun. Mereka menjadi tangan kanan  Nabi Saw dalam menyiarkan serta mengembangkan agama islam.
  3. Para Wliyullah, yakni mereka yang pada masa hidupnya lebih banyak mengikuti jejak sahabat Nabi Saw. selalu mengkonsentrasikan segala ingatan, perasaan dan tujuannya semata-mata kepad Allah / dzikrullah, selalu rasa cintanya kepada Allah sangat mendalam.
  4. Orang-orang Shaleh,  yaitu orang-orang yang beriman yang mengikuti jejak tiga golongan di atas dan memiliki kehlian tertentu. keahliannya bukan hanya untuk kepentingan diri pribadi besrta keluarganya, melainkan juga untuk kemanusiaan dan agama (mengutamakan mendekatkan diri kepad Allah).
selanjutnya adalah umat islam yang mengikutijejak pendahulu mereka yang keempat golongan tersebut di atas, mereka tidak merasa keberatan sedikitpun dalam menerima syari’at islam walau harus mengalami ujian yang tidak jenti-hentinya. sejalan dengan Firman Allah :
” Barangsiapa yang di kehendaki Allah mendapat hidayah (petunjuk) pasti orang itu akan terbuka hatinya dan lapang dadanya menerima islam. Sebaliknya yang di kehendaki sesat pasti dadanya merasa sesak, hatinya menjadi sempit untuk islam, seolah-olah ia diajak mendaki langit.” (QS.Al-An’aam:125).

Manfaatnya Tasawwuf  adalah sebagai dasar pokok kekuatan bathin, pembersih jiwa, pemupuk iman, penyubur amal shaleh semata-mata mencari keridhaan Allah, memperkuat daya juang dengan sifat-sifat : sabar, syukur,ridha,ikhlas, sikap ramah-tamah, muka jernih dan bermoral luhur yang kesemuanya itu adalah sifat-sifat yang bernilai tinggi.

Orang yang lapang dadanya menerima tasawwuf Islam pertanda memperoleh hidayah Allah, sebaliknya yang masih merasa berat menerima sebagai pandangan hidupnya, dituntut untuk terus berusaha meraih petunjuk Tasawwuf / Thoriqot.

semoga catatan kecil tentang Tasawwuf ini dapat memberikan secercah Cahaya Kebenaran bagi pembaca supaya terbuka hatinya untuk mempelajari islam secara kaaffah (menyeluruh) sesuai dengan Firman Allah  (artinya):
” Hai orang-orang yang beriman ! masuklah kamu ke dalam Islam seluruhnya / sebulat-bulatnya”. (QS.Al-Baqarah:208).

Tinggalkan komentar